Pengetahuan Penting Mengenai Kontraktor Pengolahan Air Limbah
December 7, 2020Instalasi pengolahan air limbah atau yang lebih kita kenal dengan sebutan IPAL merupakan suatu struktur atau sistem yang dibangun secara khusus untuk mengolah air limbah yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari menjadi air yang bersih dan tidak berbahaya.
Sehingga aman jika dibuang kembali ke lingkungan. Air limbah ini bisa berasal dari banyak sumber dan berbagai kegiatan manusia sehari-hari, misalnya limbah industri, limbah rumah tangga, limbah industri, limbah pabrik, limbah rumah sakit, dan limbah-limbah lainnya. Juga berbagai limbah mulai fisik, kimiawi, hingga biologis.
Pengetahuan Penting Mengenai Kontraktor Pengolahan Air Limbah
Kontaminan / Limbah Fisik Pada Air
Biasanya di lihat dari unsur yang berhubungan dengan indra manusia seperti penglihatan, sentuhan, rasa dan penciuman, yang meliputi Turbidity (kekeruhan), warna, bau, rasa dan suhu.
Kontaminan / Limbah Kimiawi Pada Air
Senyawa kimia yang sering di temukan pada air adalah Fe, Mn, Ca, Mg, Na, SO4, CO3. Jika air memiliki kandungan senyawa kimia yang berlebihan (tidak masuk standart konsumsi yang aman), Pengolahan dapat dilakukan dengan sistem filtrasi dengan menggunakan media tertentu sesuai dengan kebutuhan.
Kontaminan / Limbah Biologis Pada Air
Bisa dilihat dari mikroorganisme yang ada di dalam air. Bila jumlah mikro-organisme di dalam air berlebihan biasanya akan mengganggu kesehatan bila di konsumsi.
Pengolahan untuk air limbah merupakan salah satu prioritas dalam menjaga kelestarian lingkungan setiap orang. Karena air sangat mempengaruhi kehidupan organisme baik di dalamnya, maupun disekitarnya.Apabila terjadi perubahan kualitas perairan, terutama oleh bahan pencemaran lingkungan, maka keseimbangan hidup organisme yang ada di perairan tersebut bahkan kehidupan manusia dapat terganggu.
Kebutuhan akan air cenderung semakin meningkat dari waktu ke waktu, baik untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti untuk air minum, air bersih dan sanitasi maupun sebagai sumber daya yang diperlukan bagi pembangunan ekonomi seperti untuk pertanian, industri, pembangkit tenaga listrik dan pariwisata.
Sementara itu ketersediaan sumber daya air sungai cenderung menurun karena penurunan kualitas dan kuantitas sumber air yang tersedia tidak dapat dimanfaatkan karena adanya pencemaran. Pencemaran mengakibatkan dampak negatif terhadap manusia, hewan, tumbuh – tumbuahan dan lingkunagn sekitar.
Cara Kerja Instalasi Pengolahan Air Limbah
IPAL adalah sebuah system yang difungsikan untuk mengolah air limbah dari kualitas air yang tercemar agar mendapatkan kualitas air pengolahan yang sesuai dengan yang di inginkan/ditentukan atau siap untuk di konsumsi. Pada dasarnya cara kerja IPAL dibagi menjadi beberapa tahap yaitu:
- Penyaringan dan Pengendapan, bertujuan untuk memisahkan air limbah dari zat-zat, seperti: sampah, daun, rumput, pasir dan lain-lain berdasarkan berat jenis zat.
- Koagulasi adalah proses pencamuran bahan kimia kedalam airyang diolah agar kotoran dalam air limbah yang berupa padatan resuspensi misalnya zat warna organik, lumpur halus, bakteri dan lain-lain dapat menggumpal dan cepat mengendap.
- Flokulasi adalah proses pembentukan flok sebagai akibat gabungan dari koloid-koloid dalam air limbah dengan koagulan. Pembentukan flok akan terjadi dengan baik jika di tambahkan koagulan kedalam air limbah tersebut kemudian dilakukan pengadukan lambat.
- Sedimentasi, Setelah proses koagulasi dan flokulasi, air tersebut di diamkan sampai gumpalan kotoran yang terjadi mengendap semua. Setelah kotoran mengendap air akan tampak lebih jernih. Inilah yg disebu proses sedimentasi.
- Filtrasi, Pada proses sedimentasi tidak semua gumpalan kotoran dapat diendapkan semua. Gumpalan kotoran kotoran dengan ukuran yang besar dan berat akan mengendap di bawah, sedangkan yang berukuran kecil dan ringan masih melayang-layang dalam air.
Untuk mendapatkan air yang betul-betul jernih harus melalui proses penyaringan. Penyaringan dilakukan dengan mengalirkan air yang telah diendapkan kotorannya ke bak penyaring yang terdiri dari saringan pasir silika atau menggunakan teknologi mebran.
- Desinfeksi, Pemberian desinfektan (gas khlor) pada air hasil penyaringan bertujuan agar dapat mereduksi konsentrasi bakteri secara umum dan menghilangkan bakteri pathogen (bakteri penyebeb penyakit). Sehingga air hasil olahan dapat dimanfaatkan kembali untuk berbagai kebutuhan.
Terdapat banyak cara dan metode pengolahan untuk air limbah yang bisa dilakukan untuk mengolah air limbah sebelum dibuang ke lingkungan atau bahkan digunakan kembali, agar kualitasnya memenuhi standard mutu air limbah yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
Setiap air limbah industry yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia tentunya memiliki karateristik khusus harus di lengkapi dengan pengolahan awal (pre-treatment) sebelum disalurkan menuju IPAL. Air limbah tersebut meliputi :
- Limbah cair dapur gizi dan kantin yang memiliki kandungan minyak dan lemak tinggi harus dilengkapi pre- treatment berupa bak penangkap lemak/minyak
- Limbah cair laundry yang memiliki kandungan bahan kimia dan deterjen tinggi harus dilengkapi pre-treatmenberupa bak pengolah deterjen dan bahan kimia
- Limbah cair laboratorium yang memiliki kandungan bahan kimia tinggi harus dilengkapi pre-treatmenya berupa bak pengolah bahan kimia
- Limbah cair rontgen yang memiliki perak tinggi harus dilengkapi penampungan sementara dan tahapan penanganan selanjutnya diperlakukan sebagai limbah B3
- Limbah cair radioterapi yang memiliki materi bahan radioaktif tertentu harus dilengkapi pre-treatment berupa bak penampung untuk meluruhkan waktu paruhnya sesuai dengan jenis bahan radioaktifnya dengan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan
Tidak bisa sambarang dalam membangun dan mendirikan system pengolahan air limbah yang baik dan benar, maka dari itu penyelenggaraan pengelolaan air limbah harus memenuhi ketentuan di bawah ini :
- Setiap pemilik industri memiliki Unit Pengolahan Limbah Cair (IPAL) dengan teknologi yang tepat dan desain kapasitas olah limbah cair yang sesuai dengan volume air limbah yang dihasilkan.
- Unit Pengolahan Limbah Cair harus dilengkapi dengan fasilitas penunjang sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan masing-masing.
- Memenuhi frekuensi dalam pengambilan sampel limbah cair, yakni 1 (satu) kali per bulan. Sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
- Memenuhi pentaatan pelaporan hasil uji laboratorium limbah cair kepada instansi pemerintah sesuai ketentuan minimum setiap 1 (satu) kali per 3 (tiga) bulan.
Untuk membangun sebuah system pengolahan air limbah yang tepat sesuai dengan kebutuhan anda masing-masing, sebaiknya anda hubungi langsung kontraktor pengolahan air limbah.
Nah, itulah beberapa pengetahuan penting terkait pentingnya Kontraktor Pengolahan Air Limbah untuk system pengolahan air yang baik dan benar.